SEJARAH KANTOR UPTD BALAI LATIHAN KERJA KABUPATEN PROBOLINGGO :
Kantor UPTD Balai Latihan Kerja Kabupaten Probolinggo yang beralamat di Jln. Imam Bonjol No. 1 Kelurahan Sidomukti Kecamatan Kraksaan Kabupaten Probolinggo Provinsi Jawa Timur, UPTD BLK Kabupaten Probolinggo berdiri sejak Tahun 2004 dan diresmikan Oleh Bapak Jacob Nuwawea Sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Depnakertrans RI Pusat Pada Tahun 2004.
untuk lebih jelasnya silahkan kunjungi website www.disnaker.probolinggokab.go.id dan www.lemsar.net
Pelatihan Berbasis Kompetensi (Competency Based Training ) merupakan pelatihan kerja yang di titikberatkan pada penguasaan kemampuan kerja. Kemampuan kerja tersebut mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai standar yang ditetapkan di tempat kerja.
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI terus menggenjot Program Peningkatan Kualitas dan Daya Saing tenaga kerja Indonesia. Salah satu wujud konkret upaya tersebut adalah melalui Pelatihan Berbasis Kompetensi (Competency Based Training ).
Untuk lebih jelasnya silahkan kunjungi website https://kelembagaan.kemnaker.go.id dan www.kemnaker.go.id
Dibawah ini Jenis Program Pelatihan Berbasis Kompetensi di UPTD Balai Latihan Kerja Kabupaten Probolinggo :
PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
1. Program Pelatihan Otomotif :
- Kejuruan Tune Up Sepeda Motor Konvensional
- Kejuruan Kendaraan Ringan Sistem Konvensional
2. Program Pelatihan Prosessing Hasil Pertanian :
- Kejuruan Prosessing Hasil Pertanian
3. Program Pelatihan Listrik :
- Kejuruan Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana
4. Program Pelatihan Teknik Garmen :
- Kejuruan Menjahit Pakaian Sesuai Style
- Kejuruan Bordir Manual
5. Program Pelatihan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) :
- Kejuruan Computer Operator Assistant
- Kejuruan Perakitan Komputer
6. Program Pelatihan Teknik Las :
- Kejuruan Pengelasan SMAW 3G
- Kejuruan Tune Up Sepeda Motor Konvensional
- Kejuruan Kendaraan Ringan Sistem Konvensional
2. Program Pelatihan Prosessing Hasil Pertanian :
- Kejuruan Prosessing Hasil Pertanian
3. Program Pelatihan Listrik :
- Kejuruan Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana
4. Program Pelatihan Teknik Garmen :
- Kejuruan Menjahit Pakaian Sesuai Style
- Kejuruan Bordir Manual
5. Program Pelatihan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) :
- Kejuruan Computer Operator Assistant
- Kejuruan Perakitan Komputer
6. Program Pelatihan Teknik Las :
- Kejuruan Pengelasan SMAW 3G
Dalam sambutannya Kepala Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas Disnaker Kabupaten Probolinggo Priharjoto Lestari mengatakan pelatihan berbasis kompetensi ini digelar dengan tujuan untuk memberikan wawasan luas kepada masyarakat. Dalam artian nantinya setelah mengikuti pelatihan ini para alumni bisa melihat pasar kerja.
“Para alumni pelatihan ini harus bisa memanfaatkan peluang yang ada di lingkungannya masing-masing. Caranya dengan mendaftarkan diri tatkala ada sebuah lowongan atau dengan membuka usaha sendiri. Dengan demikian ilmu yang didapat dari instruktur selama pelatihan bisa diterapkan dengan sebaik-baiknya,” katanya.
Melalui pelatihan ini diharapkan para alumni mampu membuka usaha baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain ketika sudah kembali ke habitanya di tengah-tengah masyarakat. “Manfaatkan ilmu yang sudah didapat untuk mengembangkan diri dengan cara memanfaatkan peluang untuk bekerja baik kepada orang lain maupun membuka usaha sendiri,” harapnya.
Sementara Kepala UPT BLK Disnaker Kabupaten Probolinggo Ali Imron mengungkapkan pelatihan berbasis kompetensi untuk kejuruan menjahit, instalasi listrik dan las SMAW 3G ini dilaksanakan selama 280 jam pelajaran atau 35 hari. Pelatihan ini total diikuti oleh 64 orang peserta dengan rincian 2 paket atau 32 orang dari kejuruan menjahit, 1 paket atau 16 orang dari kejuruan instalasi listrik dan 1 paket atau 16 orang dari kejuruan las SMAW 3G.
“Alhamdulillah, dari hasil pelatihan ini 16 orang dari kejuruan instalasi listrik dan 16 orang dari kejuruan menjahit akan diikutkan uji kompetensi yang diselenggarakan oleh LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) BBPLK Semarang,” ungkapnya.
Menurut Ali Imron, dari hasil pengamatan selama 35 hari peserta pelatihan berbasis kompetensi ini banyak yang berasal dari awal. Meskipun demikian, selama pelatihan mereka mampu menerapkan ilmu yang diberikan oleh instruktur masing-masing. Untuk kejuruan menjahit, para peserta sudah mampu membuat baju jadi. Kemudian untuk las SMAW 3G sudah mampu membuat pengelasan sesuai standart kompetensi. Sedangkan untuk instalasi listrik sudah mampu membuat instalasi dengan baik.
“Setelah mengikuti pelatihan ini diharapkan para alumni mampu bersaing di dunia kerja. Bagi yang melamar kerja mampu menjadi pekerja yang baik dan yang membuka usaha sendiri bisa menjalankan usahanya secara mandiri sesuai dengan bidang Dalam sambutannya Kepala Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas Disnaker Kabupaten Probolinggo Priharjoto Lestari mengatakan pelatihan berbasis kompetensi ini digelar dengan tujuan untuk memberikan wawasan luas kepada masyarakat. Dalam artian nantinya setelah mengikuti pelatihan ini para alumni bisa melihat pasar kerja.
“Para alumni pelatihan ini harus bisa memanfaatkan peluang yang ada di lingkungannya masing-masing. Caranya dengan mendaftarkan diri tatkala ada sebuah lowongan atau dengan membuka usaha sendiri. Dengan demikian ilmu yang didapat dari instruktur selama pelatihan bisa diterapkan dengan sebaik-baiknya,” katanya.
Melalui pelatihan ini diharapkan para alumni mampu membuka usaha baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain ketika sudah kembali ke habitatnya di tengah-tengah masyarakat. “Manfaatkan ilmu yang sudah didapat untuk mengembangkan diri dengan cara memanfaatkan peluang untuk bekerja baik kepada orang lain maupun membuka usaha sendiri,” harapnya.
Sementara Kepala UPT BLK Disnaker Kabupaten Probolinggo Ali Imron mengungkapkan pelatihan berbasis kompetensi untuk kejuruan menjahit, instalasi listrik dan las SMAW 3G ini dilaksanakan selama 280 jam pelajaran atau 35 hari. Pelatihan ini total diikuti oleh 64 orang peserta dengan rincian 2 paket atau 32 orang dari kejuruan menjahit, 1 paket atau 16 orang dari kejuruan instalasi listrik dan 1 paket atau 16 orang dari kejuruan las SMAW 3G.
“Alhamdulillah, dari hasil pelatihan ini 16 orang dari kejuruan instalasi listrik dan 16 orang dari kejuruan menjahit akan diikutkan uji kompetensi yang diselenggarakan oleh LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) Semarang,” ungkapnya.
Menurut Ali Imron, dari hasil pengamatan selama 35 hari peserta pelatihan berbasis kompetensi ini banyak yang berasal dari awal. Meskipun demikian, selama pelatihan mereka mampu menerapkan ilmu yang diberikan oleh instruktur masing-masing. Untuk kejuruan menjahit, para peserta sudah mampu membuat baju jadi. Kemudian untuk las SMAW 3G sudah mampu membuat pengelasan sesuai standart kompetensi. Sedangkan untuk instalasi listrik sudah mampu membuat instalasi dengan baik.
“Setelah mengikuti pelatihan ini diharapkan para alumni mampu bersaing di dunia kerja. Bagi yang melamar kerja mampu menjadi pekerja yang baik dan yang membuka usaha sendiri bisa menjalankan usahanya secara mandiri sesuai dengan bidang Dalam sambutannya Kepala Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas Disnaker Kabupaten Probolinggo Priharjoto Lestari mengatakan pelatihan berbasis kompetensi ini digelar dengan tujuan untuk memberikan wawasan luas kepada masyarakat. Dalam artian nantinya setelah mengikuti pelatihan ini para alumni bisa melihat pasar kerja.
“Para alumni pelatihan ini harus bisa memanfaatkan peluang yang ada di lingkungannya masing-masing. Caranya dengan mendaftarkan diri tatkala ada sebuah lowongan atau dengan membuka usaha sendiri. Dengan demikian ilmu yang didapat dari instruktur selama pelatihan bisa diterapkan dengan sebaik-baiknya,” katanya.
Melalui pelatihan ini diharapkan para alumni mampu membuka usaha baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain ketika sudah kembali ke habitanya di tengah-tengah masyarakat. “Manfaatkan ilmu yang sudah didapat untuk mengembangkan diri dengan cara memanfaatkan peluang untuk bekerja baik kepada orang lain maupun membuka usaha sendiri,” harapnya.
Sementara Kepala UPT BLK Disnaker Kabupaten Probolinggo Ali Imron mengungkapkan pelatihan berbasis kompetensi untuk kejuruan menjahit, instalasi listrik dan las SMAW 3G ini dilaksanakan selama 280 jam pelajaran atau 35 hari. Pelatihan ini total diikuti oleh 64 orang peserta dengan rincian 2 paket atau 32 orang dari kejuruan menjahit, 1 paket atau 16 orang dari kejuruan instalasi listrik dan 1 paket atau 16 orang dari kejuruan las SMAW 3G.
“Alhamdulillah, dari hasil pelatihan ini 16 orang dari kejuruan instalasi listrik dan 16 orang dari kejuruan menjahit akan diikutkan uji kompetensi yang diselenggarakan oleh LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) Semarang. Khusus untuk kejuruan las SMAW 3G tidak diikutkan uji kompetensi karena workshop dan peralatan yang dimiliki BLK tidak memenuhi syarat,” ungkapnya.
Menurut Imron, dari hasil pengamatan selama 35 hari peserta pelatihan berbasis kompetensi ini banyak yang berasal dari awal. Meskipun demikian, selama pelatihan mereka mampu menerapkan ilmu yang diberikan oleh instruktur masing-masing. Untuk kejuruan menjahit, para peserta sudah mampu membuat baju jadi. Kemudian untuk las SMAW 3G sudah mampu membuat pengelasan sesuai standart kompetensi. Sedangkan untuk instalasi listrik sudah mampu membuat instalasi dengan baik.
“Setelah mengikuti pelatihan ini diharapkan para alumni mampu bersaing di dunia kerja. Bagi yang melamar kerja mampu menjadi pekerja yang baik dan yang membuka usaha sendiri bisa menjalankan usahanya secara mandiri sesuai dengan bidang yang ditekuninya. Sehingga nantinya mampu mengurangi angka pengangguran, minimal di lingkungannya masing-masing,” pungkasnya. (wan)
lebih jelasnya silahkan kunjungi website :https://bromoinfo.id/post/puluhan-warga-dilatih-lima-kejuruan-berbasis-kompetensi
lebih jelasnya silahkan kunjungi website :https://bromoinfo.id/post/puluhan-warga-dilatih-lima-kejuruan-berbasis-kompetensi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar